Selasa, 26 April 2011

basbisbus

hopppssss
tadi siang sungguh mersakan ngantuk yang dahsyat. Tapi kuurungkan niatanku untuk sekadar menyandarkan kepalaku di bantal, karena ku akui sendiri, aku tipe orang yang cepat sekali terlelap, karena siang hari ini aku mempunyai janji dengan dua orang.

gerimis-gerimis kecil semakin membuai mataku untuk terlelap.
yah, sekedar terlelap untuk 15 menit mungkin bisa, karena aku pasti akan terbangun oleh bunyi sms masuk, karena pada saat itu aku memang sedang berkirim sms dengan teman dan ibuku.
ibuku sekarang rajin sekali memonitor kegiatanku, sebelumnya memang rajin, tapi ini bisa dibilang sangat sangat sangat rajin. perubahan ini seiring dengan merebaknya pemberitaan perekrutan NII di kalangan mahasiswa, dan ibuku takut aku menjadi salah seorang diantaranya.
suatu hari ibuku pernah bilang begini di telepon : "Tong ngiringan organisasi atau ameng nu teu puguh nya, kahade bisi di cuci otak. mamah kieu teh lantaran nyaah ka eneng, eneng teh anak bungsu, kameumeut mamah", ya Alloh terharu, air mataku gak dapat ku tampung lagi.

setelah kucoba rebahkan badanku di kamar, dalam hitungan satu menit saja aku tertidur, ajaib. dan ketika bangun, ternyata 15 menit saja itu tak cukup untuk menghilangkan kantuk, akhirnya aku terbangun 45 menit kemudian. dan langsung aku cek sms d hape, 5 new message. salah satunya dari ibuku, beliau bilang gini "kumaha ujianna? lancar? mamah inget ka anak-anak", neng kangen mamah juga..
semoga beliau, ayahku, dan juga saudara- saudaraku yang aku cintai dan mencintai aku selalu dalam lindunganNya. aamiin

berbicara mengenai kelemahanku yang mudah sekali untuk terlelap. banyak cerita unik mengenainya. salah satunya ketika naik mobil, baru saja beberapa menit perjalanan pasti mata ini susah diajak melek, dan pasti langsung aku pilih untuk tidur. dan gawatnya lagi,rasa kantuk itu datang tak kenal tempat. tak hanya di mobil pribadi, bahkan jok mobil umum pun selalu jadi sasaran kantukku.

katakanlah ketika aku pergi dari atau ke kota asalku yang selalu aku lalui dengan menumpangi bus.
sudah dua tahun lamanya, tapi tiap kali aku ditanya oleh penumpang yang lain ketika itu bus sedang berada di daerah mana, jawaban tersering yang sering aku lontarkan adalah "wah, kurang tau. hehe" sambil tampang senyum terlebar gak tau malu itu. itu dia salah satu akibatnya, dan akibatna yang lain adalah aku tidak tahu bahwa selama ini sepanjang perjalanan banyak menyuguhkan pemandangan yang indah.
bahkan salah satu temanku yang kemarin membaca tulisanku yang sebelumnya, dia menyebutku dengan "pelor = nempel molor". parah ya? -_-

ayahku juga memiliki kebiasaan yang sama denganku. muncullah pertanyaan, apakah ini karena faktor keturunan? dan berdasarkan sumber yang aku baca, rasa kantuk yang sering ini juga terjadi pada orang yang mengidap diabetes. tapi ayahku sama sekali tidak mempunyai riwayat penyakit itu, dan semoga tidak akan pernah. aamiin

kelemahan ataukah kelebihan? haha
kalau kelebihan, mungkin kelebihan tidur. sehingga badanku tambah melar, walaupun sejujurnya sering aku makan hanya 2x sehari selama kuliah.
kalau dibilang kekurangan, itu salah satu kekuranganku. dan masih banyak yang lainnya..

Rabu, 20 April 2011

U-Te-eS

parahhh nihhh, menurutku UTS malah menghambat kegiatan ngeblogku. hahah
di semester ini aku mengambil 24 sks (lagi), dan itu lumayan bisa membuatku ketar-ketir gak karuan saat ujian itu tiba. apalagi disaat aku memutuskan untuk mengambil mata kuliah semster atas, mungkin bukan beban otak atau apa ya, tapi malah jadi beban mental sendiri.
semester ini di salah satu mata kuliah, kami (angkatan 2009) di kelas hanya 5 orang dari sekian puluh orang, so bisa dikatakan kami adalah minoritas. walaupun dalam kenyataannya gak begitu menyeramkan seperti apa yang dibayangkan, tapi disaat itu lah aku jadi gak punya keberanian, payahhh -_-

sebelas mata kuliah, dan sampai detik ini yang baru terlewati adalah sebanyak 4 mata kuliah. jadi ujian yang belum terlewati adalah sebanyak enam mata kuliah lagi. huhu
ada untungnya juga mengambil mata kuliah sesuai dengan yang diseediakan tiap semesternya, keuntungannya muncul ketika ujian. ujiannya sehari cuma satu mata kuliah. (berkat bagian kependidikan juga yang telah mengatur-ngatur mata kuliah apa yang akan disajikan tiap semesternya). gak terbayang kalau harus mengambil mata kuliah semester acak, pasti tiap hari ada beberapa mata kuliah yang diujiankan. 
 semasa SMA hal ini sama sekali bukan masalah, ketika masih bersekolah kita sudah biasa dengan ujian-ujian yang lebih dari sati tiap harinya.
anehnya kenapa hal ini berbeda kondisinya dengan saat kuliah?
yaampun, apakah aku sudah terlalu malas?
cacattttt



ujian pertama yaitu mengenai waris BW.
seperti semester-semester awal, aku selalu menyempatkan belajar bersama dengan teman-temanku. mulai dari membahas soal-soal tahun lalu sampai dengan diskusi-diskusi kecil. memang benar, pembelajaran dengan banyak kepala itu lebih baik dari satu kepala. karena mulai dari sana lah mulai bermunculan pikiran-pikiran yang brilian, semacam pengetahuan tambahan juga.
Upay dan Dinda, mereka adalah teman belajar bersama saat menjelang ujian. walaupun aku dan mereka bukan teman sekelas, namun hal ini juga tak kalah pentingnya sharing dengan teman yang berbeda kelas. karena selalu kemungkinan itu datang, dimana dosen yang sama tidak memberikan atau lupa memberikan hal yang sama seperti yang diberikan di kelas lain.
tentu saja kita belajar bersama apabila dosen pengajarnya sama.
apabila dosennya berbeda, aku kemudian memilih untuk belajar sendiri atau bergabung dengan teman sekelasku yang lain.
kita memilih belajar bersama di kantin ekonomi, lumayan disana selain belajar bisa juga sambil nyambi makan dan minum. saat itu kit amemilih kantin karena kostan kita yang berjauhan, jadi diambillah jalan tengahnya, yaitu kantin ekonomi Roedhiro.

berbeda dengan saat ini, untunglah kedua temanku itu sudah pindah tempat kost, ke tempat yang tidak jauh juga dengan kostanku. sehingga basecamp kita menjelang ujian adalah kostan mereka.
berbeda tempat, bertambha pula teman belajarku.
Aida, Hani, Gissel dan Dita juga semester ini mulai ikut belajar bersama.
great! mereka hebat. dan aku senang ketika belajar bersama mereka. tak terlalu serius, kadang kita belajar diselingi dengan candaan-candaan yang akrab.

ujian pertama berhasil dilalui, soal-soal yang keluar adlah soal-soal yang kami pelajari. beruntunglahhh..
namun naas sekali pada hari kedua ujian.
rasa malas melanda diriku saat itu. materi yang banyak dan hafalan membuat rasa malas ini semakin menjadi-jadi. akhirnya, ujian hari kedua tidak sesempurna ujian pertama.
ujian ketiga bisa dibilang lumayan sukses.

dan hari ini ujian keempat. dimulai jam 07.30
seperti biasa, belajar malam sampai jam 12 dan bangun jam 03.00
dan setiap harinya orang tuaku selalu menelepon untuk membangunkaku untuk belajar di pagi hari
mata gak bisa dikompromi, selalu saja muncul rasa kantuk. sehingga yang ada malah bangun - baca - tidur - bangun - baca dan tidurrrrrrrr
tiba-tiba saat terbangun lagi aku langsung terduduk kaget. jam setengah tujuhhhh
langsung lari ke kamar mandi, mandi pun mungkin hanya sekitar 5 menit, dan dandannya yang bikin lama
di kamar mandi, aku malah takut salah membaca jam tadi, takutnya ternyata jam telah menunjukkan jam setengah delapan. kan bisa gawat. sia-sia dong kalau terlambat, mana materi sudah nempel di otak. yang namanya terlambat pasti hati jadi tidak tenang, dan berakibat fatal juga saat mengerjakan soal ujian.
untungnya aku tidak salah membaca jam. alhamdulillah

keluar ruangan ujian pun disertai dengan senyuman.
alhamdulillah, lancar :))))))


padahal bila mengingat sehari sebelumnya, aku yang seharusnya belajar malah pergi kelayaban ke luar. niatnya cuma pergi ke toko buku. setelah mendapatkan buku yang dicari, aku yang saat itu hanya bersama dita malah menjuruskan langkah kami ke KFC, haha niatnya cuma makan gocengan.
ketika di KFC, Dita pasang status BBM yang kemudian terbaca oleh Dinda yang langsung nge-BBM Dita kalau ia dan juga Upay, Hani dan Aida juga mau ke KFC untuk makan Attack-an. dan kami disuruh menunggu mereka.
cukup lama menunggu mereka datang, aku dan Dita yang makanannya telah habis mencoba untuk membahas kembali pelajaran yang akan diujiankan untuk besok, Hukum Acara Perdata. lumayan ada sedikit materi yang nempel, jadi penungguanku gak sia-sia juga. hehe untung aku bawa materinya, yang kebetulan sebelum pergi ke toko buku aku tak sempat pulang ke kostan dahulu karena sebelumnya aku belajar bareng di kostan Dita.

datang juga orang yang ditunggu. jam sudah menunjukkan jam tiga sore lebih, kita langsung pesan Attack-an. daripada cengo melihat teman-teman makan, aku dan Dita juga ikutan pesan makan. hari yang boros. haha
disana kita tertawa-tawa, becanda-becanda seperti biasanya yang selalu mencairkan suasana. dan kegiatan yang tak lupa dilakukan adalah foto-foto. Cheerssss! :D
thanks buat Upay yang udah bawa kamera digitalnya.

pulang cukup sore, jam 16.30 langsung bergegas pulang.
niat awal mereka datang kesini untuk menghilangkan penat karena banyaknya materi hukum acara perdata.
kalau dipikir-pikir, logikanya kalau materinya banyak seharusnya kita terus belajar. tapi ego untuk bermain ternyata mengalahkan segalanya. haha

begitu sampai di kostan, aku malah bermain internet, haha
dan kembali lagi mempelajari materi ketika sudah cukup malam, sekitar jam sembilan.
aku coba baca lagi buku literatur yang selama ini belum sempat aku selesaikan membacanya.
ternyata eh ternyata, itu buku lengkap juga. selama ini materi perkuliahan ada di buku itu semua. beruntunglah aku mempunyai buku itu, dan hal ini cukup membuatku melek sampai tengah malam, dan kubabat habis buku itu. aku gak mau sampai menyesal karena tidak membaca buku literatur itu ujianku jadi hancur.

terima kasih ya Alloh, Engkau memudahkanku dalam belajar..
terima kasih Mah, Pah atas dukungan kalian dan juga materi yang kalian berikan sehingga aku bisa memiliki buku itu. 
mari kita hiasi hari-hari kita dengan penuh senyuman dan penuh semangat.
jangan biarkan rasa menyesal menghampiri kita.
mari tersenyum :D :D :D

aida, me, dita, upay, hani n dinda

kita di weekend minggu kedua UTS


di KFC, setelah belajar acara perdata. dinda, me n dita.

beres uts, nyengnyong @HAPPY PUPPY. me, hani, gissel, upay, dinda, dita n aida

Kamis, 14 April 2011

(belum) ada

maaf ya sebelumnya, tak bermaksud untuk menjelek-jelekkan lelaki.

Tapi faktanya, aku belum menemukan orang yang benar-benar serius untuk sayang dan untuk dekat dengan diriku.

Aku telah membuka hatiku.
Namun hatiku telah ku-setting untuk menutup sendiri bagi mereka yang ternyata telah dimiliki oleh yang lain.
aku benci jika harus berharap.
untuk itu, seharusnya kalian lebih ambil sikap dari awal.


malangnya, beberapa kali aku berharap terhadap beberapa lelaki, yang pada akhirnya ku ketahui mereka telah memiliki kekasih.
aku benci pada saat itu.

Entah lah,aku telah meninggalkan orang yang telah ku ketahui ia amat menyayangiku.
Lelaki yang aku yakini ia tak akan pernah memberikan sekat dalam ruang hatinya.
Hanya ruang yang lapang yang ia bagikan untukku.
Tak akan pernah ia biarkan orang lain tuk merebut pasir di tangannya.
Semakin ia genggam, pasir pun lepas perlahan.
Aku lah sang pasir.

Mungkin aku pun saat itu egois.
Tapi kalian juga lebih egois.
Kalian mendekati wanita yang satu dan mendekati wanita yang lain dengan harapan kalian akan bisa mendapatkan salah satu di antaranya.
Apakah itu yang dinamakan benar-benar sayang?

Tak bisakah kalian mencoba dekati saja satu yang kalian anggap yang paling kalian sayangi?
kalian hanya mencari aman.
yang dapat aku simpulkan, kalian hanya mengejar status, bukan sayang yang sebenarnya.
mungkin juga banyak wanita yang demikian halnya.
aku berusaha untuk tidak seperti itu..

banyak juga dari kalian yang sebenarnya sudah memiliki wanita yang selama ini kalian habiskan waktu bersamanya.
tapi kalian malah coba tuk dekati wanita yang lainnya.
kenapa tidak kalian tinggalkan saja wanita kalian jika memang kalian lebih mencintai wanita yang baru ini membuat kalian kembali merasakan jatuh cinta.

apakah sesulit itu mengambil keputusan?
maaf jika sekali lagi saya berkesimpulan pada kalian yang mengambil sikap demikian.
kalin juga hanya mencari aman.
karena saya meyakini jika kalian berhasil mendapatkan wanita yang baru ini kalian cintai, maka kalian baru akan memutuskan pacar kalian sebelumnya.

BUKAN BEGITU?
sekarang introspeksi diri saja yaa..
makasih.. :)

Jumat, 08 April 2011

Masa Kecilku - Indah. Part III

Teman lelakiku di TK yang paling mencolok bernama Panji. Entah apa yang membuatnya mencolok di mataku, mungkin karena kepalanya yang botak itu. Atau juga mungkin karena kenakalannya, dia pernah mengerjaiku dengan mengangkat-ngangkat ulat ke depan mukaku dengan kedua tangannya, saat itu aku sebal sekali.


“met, bagus yang mana nih lipstiknya?”
“mmmm untuk ibu-ibu sih kayaknya yang agak tua, mba.”


Aku tersentak kaget dari lamunanku karena pertanyaan teman kostku, Dian.


Sampai saat ini aku benci sekali dengan binatang-binatang yang tubuhnya panjang dan lentur, rasanya jijik jika harus membayangkan, apalagi melihat wujud aslinya, bisa teriak-teriak gak karuan.


Pernah suatu hari ketika itu aku sedang bermain di halaman pinggir rumahku. Orang tuaku yang hobi mengurus tanaman, menghias halaman itu penuh dengan berbagai tanaman. Namun naas sekali, tiba-tiba seekor ulat kecil, yang dalam bahasa sundanya disebut “hileud jeungkal” bertengger di tanganku. Sontak aku kaget sekali dan langsung berteriak sambil terbirit-birit meninggalkan halaman menuju ke dalam rumah. Mamah dan kakakku hanya tertawa saat ku ceritakan apa yang terjadi. Itu lah salah satu penyebab juga kenapa aku tidak terlalu suka dengan kegiatan bercocok tanam, bahkan sampai saat ini.


aku yang ketika SMA memilih jurusan IPA, harus bertemu dengan pelajaran biologi. pasrahlah aku setelah mengetahui ternyata terdapat bab mengenai cacing, dimulai dari cacing yang kecil sampai cacing yang besar, dari cacing yang tidak berbahaya sampai yang tidak berbahaya, bahkan dari cacing yang berpenampilan menyeramkan sampai cacing yang berpenampilan sederhana.


buku literatur yang menampilkan gambar-gambar cacing itu terpaksa aku tutupi gambarnya dengan telapak tanganku, agar aku bisa membaca materi yang ada di buku tersebut. tapi tetap saja, rasanya cacing-cacing itu benar-benar ada di bawah telapak tanganku yang aku pakai untuk menutupi gambarnya. payahh


"yuk kita ke tempat lain buat nyari wedges. disini gak ada yang bagus" ajak temanku.
"yuk, tapi makan dulu ya" pintaku.


aku adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. akulah si bungsu.
kedua kakakku perempuan. kita bertiga adalah perempuan.
karena orang tuaku tidak mempunyai anak laki-laki, maka aku lah yang dijadikan sasaran ayahku untuk diajaknya bermain. mulai dari mengajakku bermain bulu tangkis, memancing, bahkan sampai mengajakku bermain layangan di lapangan yang cukup luas tak jauh dari tempat tinggalku.
setiap minggu pagi, kami bermain bulu tangkis di jalanan depan rumah. inilah resikonya ketika harus bermain di depan rumah, tak jarang kok putih dari bulu angsa itu sering nyangkut di pohon, di genteng rumah yang mengharuskan kami bersusah payah mengambilnya lagi. tak jarang juga kok-nya harus terjatuh ke dalam selokan. bau.


inilah poin penting yang aku dapatkan dari memancing.
ayahku mengajari bagaimana aku harus bersabar, bersabar untuk menunggu ikan yang tak juga menyangkut di kail pancingku, bersabar untuk tak sering-sering mengangkat pancingku bila belum ada tanda-tanda ikannya memakan umpan.
tak hanya berdua, ayahku juga sering mengikutsertakan aku jika beliau memancing bersama teman-teman kantornya. alhasil aku lah anak kecil perempuan disana yang ikut memancing, karena teman-teman ayahku tak pernah mengajak anak perempuannya.
sampai sekarangpun ayah selalu mengajakku pada hari libur ke kolam ikan yang cukup besar yang ayah beli.
tapi sekarang aku agak enggan untuk ikut, mulai dari panas dan takut kulitku terbakar, padahal di dekat kolam, ayah membuat rumah-rumahan kecil atau saung tempat kami beristirahat.


ketika ayahku sedang asik menarik ulur senar layangan di bawah pohon besar di pinggir lapangan, aku juga sedang asik dengan pekerjaanku sendiri.
aku sedang berlari-lari mengelilingi lapangan dengan memegang senar layangan, dengan layangan yang berbuntut yang hampir terbang.
ya! akhirnya layanganku pun bisa terbang tinggi.
aku senang bukan main, aku telah berhasil menaikkan layangan. Hore!
kiri-kanan: kakak 1, aku, kakak 2


*bersambung*

Masa Kecilku - Indah. Part II

Rumahnya tak begitu jauh dan tak begitu dekat dengan rumahku. masih satu RW tapi beda RT, itu pun kalau tidak salah.
rumahnya dekat dengan rumah sahabatku sejak TK.


Sahabatku namanya Sukma. kami selalu bersama, dari mulai TK sampai lulus SMP. Kebersamaanku dengannya sampai sana, karena kami memilih SMA yang berbeda.
sejak saat itu lah, aku yang biasanya sering bermain ke rumah Sukma jadi jarang bermain ke rumahnya.
itu juga yang menjadi alasanku jarang bertemu dengan Mi Sanim.


sekitar tengah hari, kakakku yang kedua pulang dari sekolahnya.
ialah yang biasa menjemputku pulang dari rumah Mi Sanim. ia selalu menggendongku saat aku sedang rewel dan malas untuk berjalan.
hmmm sekarang kakakku sudah berrumah tangga, bahkan ia sedang mengandung besar.


yang ingin aku ucapkan : makasih banyak, teh! smoga teteh dan calon ponakanku lahir dengan selamat.


yang aku ingat, pada suatu hari ketika kakakku menjemputku, ia bilang padaku kalau Mamah sudah membelikanku sebuah jaket kuning bertuliskan BBC, kalau tidak salah.
entah mengapa, saat itu kontan aku girang sekali.


Mi Sanim hanya menjagaku sampai aku masuk TK.
Karena sejak saat itu yang bertugas untuk menjagaku adalah Teh Ani. ia yang mengantarku setiap hari, bahkan ia juga yang menjemputku pulang dari TK.


TK Prakasa Siliwangi.
Sebenarnya tidak jauh dari rumahku. tapi berhubung saat itu aku masih terlalu kecil, orang tuaku menitipkan anak bungsunya ini pada Teh Ani.


cukup setahun aku di TK.
Namun setahun setelah kami lulus TK. TK yang menyimpan banyak kenangan ini berubah menjadi tempat hunian, alias rumah.


(bersambung)

Masa Kecilku - Indah

"met, anter beli make up ya!"
"buat siapa, mba?"
"buat ibu-ibu yang jagain mba waktu kecil"

lalu sejurus kemudian pikiranku beralih kepada wanita tua yang ada di tempat kelahiranku.

Mimi..
Panggilan itu yang biasa aku gunakan untuk memanggil dirinya.
Wanita tua yang hidup serumah bersama dua orang anaknya yang sudah besar-besar, namun mereka belum ada yang menikah.
Entahlah, mungkin sampai saat ini ia masih tetap bersama kedua anaknya itu.
Lama tak bertemu.
Bahkan aku sendiri lupa kapan terakhir kali aku bertemu dengannya sekedar menyapanya dan mencium tangannya yang penuh dengan kerutan.

Sanim namanya.
Orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan Mi Sanim.
Perawakannya gemuk, kulitnya putih.
Ia biasa melilitkan rambutnya seperti sanggul kecil.
Yang dipakainya pun sangat sederhana.
Layaknya nenek-nenek zaman dahulu, ia biasa memakai kebaya tuanya dan juga samping yang ia pakai sampai lutut.
Tak pernah aku melihatnya memakai pakaian dengan model lain.
Selalu saja ia berpakaian khas seperti itu.

ya, aku jadi teringat padanya.
Mi Sanim lah yang menjagaku ketika aku masih kecil. tapi tidak sepanjang hari. orang tuaku menitipkan aku padanya ketika semua orang di rumah harus memulai rutinitas dan aktifitasnya di pagi hari.
kedua kakakku saat itu masih kecil, mereka bersekolah.
sedang kedua orang tuaku harus bekerja sampaisiang.
maka dititipkannyalah aku pada Mi Sanim.

tak terlalu banyak hal yang aku ingat mengenainya.
salah satu hal yang aku ingat adalah bahwa ia selalu memanggilku dengan sebutan "Neng", tapi kadang-kadang dipanggilnya juga aku "Ade".
dan hal lainnya yang aku ingat, aku sering ngompol. itulah yang menjadi tambahan tugasnya, mengganti celanaku dan mengelap lantainya yang basah karena ompolku itu. haduhhh

rumahnya tak begitu jauh, dan tak begitu dekatdengan rumahku. beda RT tapi masih satu RW, kalau tidak salah. (bersambung)

Ku Labuhkan di Kota itu

ada yang bilang:
"jika seseorang bertanya mengapa kita mencintai seseorang, dan kita menyebutkan alasan-alasannya, misal karena orang itu baik, pintar, rajin, bla bla bla.. maka dapat dikatakan cinta kita itu gak tulus, karena dengan begitu menandakan bahwa cinta kita itu adalah cinta yang perhitungan, cinta yang gak tulus."
*bener gak??? aku juga bingung untuk masalah benar atau tidaknya*

tapi untuk cinta yang satu ini rasanya berbeda, mungkin untuk hal ini bolehlah kita membeberkan alasannya.
cinta ini adalah cinta yang aku alami, bahkan sampai sekarang.
bahkan dengan cinta ini, aku menggantungkan cita-citaku kepadanya.
cinta apa yang aku maksud?

cintaku akan suatu kota.
aku cinta Yogyakarta.
pertama kali rasa ini datang ketika pertama kali aku menapakkan kaki di kota ini ketika mengikti study tour  yang diselenggarakan SMP-ku.
mungkin karena pada saat itu di kota ini lah aku mendapatkan pengalaman-pengalaman yang indah bersama teman-teman.
selain itu, kota ini masih kental dengan budayanya, budaya jawa.
banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang terawat dengan baik dibanding peninggalan-peninggalan di daerah lainnya.
tak lupa bangunan-bangunan modern lainnya, pemerintahannya, masyarakatnya, dan juga para pendatangnya..
alasan-alasan itulah yang memunculkan pandangan tentang kota ini, seakan kota ini adalah kota yang beradab (penuh peradaban), kota yang berpendidikan.
*bukan maksud untuk merendah-rendahkan aerah yang lainnya*

bahkan di kota ini ku gantungkan cita-citaku.
aku ingin  berkuliah di sini. tapi itu dulu karena nyatanya aku sekarang berkuliah di kota lain.
padahal pada saat aku masih duduk di bangku SMA kelas3, aku sempat membeli formulir ujian masuk universitas negeri terkenal di yogyakarta. namun sayangnya formulir ini tidak aku pergunakan. mungkin kalau aku gunakan, aku saat ini berada di yogyakarta dan kuliah disana.
berawal karena orang tua yang tidak terlalu menghendaki aku bersekolah disana karena pertimbangannya aku tidak punya saudara disana, dan juga karena jaraknya yang terlalu jauh dibanding Bandung atau Jakarta yang menjadi tujuan para pelajar.
alasan lainnya karena aku sudah diterima PMDK di sebuah institut negeri di Bogor, maka aku tidak diizinkan untuk mengikuti test yang lain. (untuk yang test masuk UNSOED, ini dilaksanakan sebelum hasil PMDK keluar).
tapi aku bertekad untuk melanjutkan studiku di kota itu (Yogya) jikalau aku tidak bisa melanjutkan studi ke luar.

cita-citaku lainnya, aku ingin tinggal disana, dan menghabiskan masa tua ku disana.
untuk masalah gunung merapi yang katanya dapat pula menjadi pertimbangan untuk tidak memilih Yogya, menurutku itu semuanya kembali kepada takdir. Kematian itu hanya Tuhan yang mengatur, dan itu sudah digariskan.
tapi tak bisa menampik juga jika aku kelak mendapatkan pekerjaan di kota lain, maka mau tak mau aku pun harus tinggal di kota lain yang bersangkutan.
bahkan pernah terlintas di pikiranku, apakah perlu juga aku mencari calon suami yang berasal dari Yogya? haaaha

tak apa lahh, walaupun aku mungkin tak berjodoh dengan kota itu, mungkin aku bisa berkunjung, bermain kesana.
dan mendapatkan atau menambah pengalamanku di kota itu.
:))

Syndrome 20-ku. [?]

Ini dia kilatan pemikiranku yang bisa dibilang cukup aneh.
Upsss, 'cukup'??
Whatever lah yaa, tapi ini memang dapat dibilang aneh. 

SYNDROM 20
Apa sih maksudnya?
Ini dia, topik yang cukup nyentrik atau yang menjadi bahan perbincangan hangat bersama teman-teman SMAku di sebuah kafe di kota tempat kami berproses bersama dalam pakaian putih abu.
Pertemuanku dengan mereka dalam liburan semester 3 ini membahas hal yang berbeda. Perbedaannya ini karena tingkat kedewasaannya.
Jeng.. Jeng.. Jeng..
Umur kita semua rata-rata hendak menapaki kepala 2. Alias sebentar lagi akan berpisah dengan umur belasan kita. (berasa tua sekali)
kita semua berbagi cerita, dan cerita terpenting adalah soal ASMARA. Wowww
mulai dari cerita kelanjutan cerita cinta mereka yang sudah lama terajut saat masih SMA, baik dengan teman sekelas ataupun bukan. Dan cerita mereka tentang asmaranya yang baru dimulai sejak berada di bangku perkuliahan.

Oke, langsung kita ulas mengenai ceritaku. (gak berhak untuk mempublikasikan cerita teman-temanku)
yang pertama kali mereka tanyakan adalah bagaimana hubunganku dengan (sebut saja X).
Aku pun jawab bahwa sekarang kita hanya berteman. Just it!Dengan beberapa alasan yang tak bisa aku sebutkan. (that's privacy)
yang jelas, untuk saat ini saya belum tertarik untuk menjalin hubungan.Mengingat aku masih dalam tanggung jawab orang tua, oleh karena itu karena orang tuaku bertanggung jawab akan aku, maka aku pun harus bertanggung jawab atas peranku saat ini.
Aku masih harus menempuh pendidikan.
Bukannya aku tak setuju dengan mereka yang memilih untuk menjalin sebuah hubungan.
Ini hanya sebuah prinsip. (bener gak sih?)
aku disini untuk bersekolah, dan menjadi orang yang berpendidikan.
Oleh karena itu, mungkin karena aku yang tak mau mengambil resiko, maka ku pilih untuk tidak menjalin hubungan terlebih dahulu.
Bukankah mengerjakan satu hal itu akan lebih fokus dibandingkan mengerjakan dua hal?
Dan bukankah diantara keduanya akan menghasilkan hal yang berbeda?

Dan pendapatku : YA!
Selanjutnya,apa yang menjadi kriteriaku?
Siapa sih yang tidak ingin memiliki pasangan yang kaya hati, kaya ilmu dan kaya harta?! Itu sih memang sudah pasti. Namun ada satu lagi yang menjadi tambahannya:aku ingin mempunyai pasangan yang umurnya lebih tua daripada aku. 4-7 tahun rasanya cukup.
Alasannya, karena aku pikir dalam rentang usia demikian pada umumnya para pria tadi lebih berpikir dewasa, bijak dan lebih matang dalam berusaha (dalam artian ekonomi. Mereka lebih berpengalaman dalam hal pekerjaan dibanding aku dan pria lain yang seusiaku). Dalam hal ini misalnya adalah pria yang menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang wajar.

Dan alasan lain yang "mencengangkan" yang membuat kakakku tertawa adalah:aku memilih pria yang lebih tua karena untuk menghindari salah satu alasan terjadinya perselingkuhan. Aku tidak mau jika dengan umur yang berdekatan, suatau saat nanti ketika usia kami terbilang tua, aku tidak mau pasanganku mencari wanita lain yang lebih muda.Maka dengan usia yang menurutku ideal, pada suatu saat nanti ketika pasangan kita berusia cukup tua, pasangan kita tidak akan mencari wanita muda lain karena dia punya pasangan yang masih muda, yaitu AKU.Ahahah..

Apakah kalian tertawa? Atau malah mengerutkan kening? Tapi menurutku itu logis..
Mengingat pria akan menghadapi puber kedua diusia-usia hampir lanjut. Kembali lagi ke awal, itu hanya sebatas kriteria. Kita tak tahu akan bagaimana nasib kita kelak. Dan mungkin saja suatu saat nanti aku akan berkata "YA" untuk memilih lelaki yang seumuran atau mungkin yang lebih muda dariku. Dan pada saat itu aku siap dengan segala konsekuensi yang ada atas pilihanku.

Itulah sekilas pemikiran anehku..
Cukup aneh bukan?  Atau bahkan tidak penting? Hahaha
*theme song : Bruno Mars-Marry You

Suratku untuk Wanita Teristimewaku

Bu, meskipun cinta yang paling tulus dan suci itu datang dari Alloh, tapi aku tau kalau cintamu terhadapku juga sama sucinya dengan cintaNya terhadapku.
Maka, jika aku berbicara tentang cinta, maka ibu lah juara kedua setelah Alloh. Mulai dari ibu mengandung aku. Kau merawatku sampai sekarang ini. Tak pernah kau mengungkit-ungkit cintamu yang telah kau berikan.
Aku malu, bu. Karena selama ini aku terlalu egois, aku belum bisa membalas semua cintamu terhadapku, bahkan tak jarang aku selalu membuatmu kecewa. Durhaka kah aku, bu?
Dan dalam setiap doaku, aku selalu memohon, janganlah Alloh mengambil ibu atau mengambil diriku terlebih dahulu sebelum aku membalas semua cinta ibu.

Bu, aku selalu teringat akan dosa-dosaku, terutama dosaku terhadapmu. Dan aku takut di kehidupan setelah ini aku tidak bisa bersamamu di syurga, atau mungkin untuk mencium wangi syurga pun aku tak bisa. Pantaskah aku berkata "aku ingin berkumpul bersamamu di syurgaNya, bu"?

Bu, engkau terlalu istimewa.
Beruntunglah aku dititipkan oleh Nya kepada wanita sepertimu, bu.
Andai tak pernah ada kematian, aku ingin selalu bersamamu.

Bu, meskipun kau tak pernah mengatakannya, aku tau betapa besar cintamu padaku. Aku bisa melihatnya dari tatapan matamu yang sejuk dan tutur katamu yang lembut, bu.

Bu, engkau pasti dan selalu ingat aku. Dimanapun dan kapanpun aku berada, kau selalu mengingatku seperti engkau selalu mengingatNya.
Sedangkan aku, dengan malu aku mengakui bahwa sedetikpun aku pernah tidak mengingatmu, bu.

Bu, Alloh pasti akan memberimu hadiah karena kau telah menjaga amanahNya.
Aku ingin menjadi wanita sepertimu, bu.

Bu, dapatkah aku mendapatkan lelaki yang cintanya tak kalah suci denganmu, bu?
Pantaskah, bu?


13 februari 2011, kau mengutarakan hal itu kepadaku, bu.
semoga dalam lima tahun ke depan niat suci kita dapat terlaksana. aamiin

Sembah sujud, anakmu.

Inspired by My Lecturer in University

'kuliah di fakultas hukum tidak akan selalu jadi sarjana hukum'
hmmm disatu sisi memang menakutkan.
Tapi tergantung dari kita sendiri dalam menyikapinya. .
Benar, ini bukan untuk menakut-nakuti. Jadikan ini sebagai dorongan, dan wujudkan cita-cita sebagai sarjana hukum.
Jangan biarkan kalimat tadi menjadi sesuatu yang real!!

Kawanku! Ilmu yang kita serap selama perkuliahan ini penting, bahkan sangat. Jangan jadi seorang sarjana yang tak berbekas apa-apa.

Bagaimana dengan IP atau IPK??
Itu pun tak kalah penting.
Dunia kerja nyatanya membatasi dan membutuhkan orang-orang baru dengan batas IP tertentu, yang jelas kemungkinan dengan IP kecil saja itu tak cukup. .

Kedua faktor itu, usahakan agar balance atau seimbang.

Mulai dengan cita-citaku. .
Berawal dari anggota keluargaku, aku ingin seperti mereka yang menjadi PNS.
Meskipun tak sedikit PNS yang ekonominya lebih rendah dari swasta.
Aku melihat kedepannya.
Aku mungkin sengaja menghindar dari kebijakan yang bernama 'outsourching' yang biasa ada di swasta.
Menurut hematku, hal ini sebenarnya banyak kerugiannya.

Kementerian. .
Terutama Kementerian Keuangan.
Ya, aku ingin sekali menjadi salah satu orang di Kementerian Keuangan. .

Kedua,
setelah mendapatkan posisi kerja. Aku akan berusaha mencari beasiswa ke luar negeri. Kalau bisa ke Eropa.
Hal ini karena aku iri dengan para dosenku yang banyak melanjutkan studinya di Eropa.
Ingin. .
Ingin sekali. .

Selesai studi di Eropa, kembali lagi mengabdi kepada negaraku. Melanjutkan kerja yang sempat terhenti karena cuti.

Kalau terkumpul uang, banyak hal yang ingin dilakukan. .
Membahagiakan orang tua. .
Membawa serta keluarga kecil dan besarku berlibur.
Jepang. .
Korea. .
Eropa. .
Ingin kesana bersama mereka. .

Eropa!
Tunggu aku!
Jepang!
Sambut aku!
Korea!
Aku padamu. .

Make it be real!!
It's a must. .

Novelku Sayang, Aku yang Malang

Kalo udah nonton film atau baca novel, pasti pada akhirnya cerita yang ada di dalamnya selalu berputar-putar di otakku. Secara diam-diam, ceritanya masuk ke dalam pikiranku. Dan terkadang membuatku ingin sekali menjadi salah satu tokoh yang ada di dalamnya.
Haaaah..aku ga tau ini gila yang nomer berapa. Hehe

tak lama, aku telah membaca 2 buah novel yang menceritakan tentang kehidupan pengantin baru (novel Mi Familia.red) dan juga calon pengantin (novel A Very Yuppy Wedding) (kedua novel ini ku pinjam dari kakakku. Entah mengapa ia membeli novel yang bercerita tentang pernikahan. Mungkin karena beberapa bulan ke depan ia akan melepas masa lajangnya dengan seorang pria yang insya allah dapat menjadi imam keluarganya kelak. Aamiin).

Begitu sempurnanya pengantin pria yang diceritakan dalam kedua novel itu. Tepatnya bukan sempurna, tapi idaman kaum hawa. Siapa yang tak mau jika disandingkan dengan laki-laki yang tampan, mapan, berpendidikan, baik budinya, dan berasal dari kalangan yang baik pula. Haha..mau banget. Itulah gambaran lelaki yang diceritakan dalam kisahnya. Maka beruntunglah wanita yang berjodoh dengannya. Dan semoga si pendonor tulang rusuk yang ada dalam diriku ini adalah lelaki dengan tipikal demikian. Aamiin..

Ini lah yang selalu terbayang di benakku. Dan ku ambil pelajaran, lelaki hebat pasti akan mendapatkan wanita hebat pula. Maka aku terpacu agar diriku menjadi wanita yang demikian. Wanita yang pantas apabila disandingkan dengan lelaki hebat yang akan menjadi jodohku.
Pasti ada yg brpikiran aku udah kebelet pengen nikah kan? Haha.. Terserah lah apa pendapat kalian. Tapi pendidikan n cita2,tetap menjadi prioritasku.

 novel terakhir yang udah kusikat habis adalah novel berjudul Moga Bunda Disayang Allah, karya Tere Liye.
http://www.republikapenerbit.com/book/moga-bunda-di-sayang-allah/
diam-diam aku telah mengidolakan novelis ini, penuturan ceritanya bagus, idenya bagus, briliant!
tapi aku hanya pernah membaca dua buah novel saja karyanya, dan itu telah cukup menyita hatiku. hahah
karya lain dari novelis ini adalah Bidadari-bidadari Surga.

sebenarnya masih banyak novel yang ingin aku baca. tapi sayangnya waktuku yang tak mencukupi. tugas-tugas perkuliahan telah cukup memisahkanku dengan novel-novelku.
yaaa nasib deh, aku hanya bisa membaca novel saat liburan saja.
my holiday is novel day. hihihi :)