Sabtu, 14 Mei 2011

it's our moment - part 1

akhirnya ngeblog lagi nih :D


long time no see this my own blog. U _ U
many stories that I want to share dear..

rutinitas di akhir pekan, seperti biasa sore hari berangkat les bahasa Inggris.
ngomong-ngomong soal les bahasa Inggris nih, aku memilih Conversation di tempat les yang tak jauh jaraknya dari kostan, cukup dengan waktu 5 menit, pasti nyampe.
naasnya untuk pilihan Conversation ini hanya menyediakan waktu antara pukul 14.00 WIB tiap hari Jumat dan Sabtu-nya, atau hari-hari lain tapi di jam yang lebih sore atau lebih malam.
untuk siswa sepertiku yang tidak membawa kendaraan, pilihan pertama seakan menjadi pilihan yang hanya satu-satunya pilihan, THE ONE AND ONLY.
sebenarnya alasan itu bukan alasan yang pertama, alasan yang pertamanya ialah karena di Kota saya berada sekarang, yang namanya angkot hanya beroperasi dari subuh sampai pukul 16.30 WIB, dan selanjutnya adalah rejeki para sopir taksi. kalau saja tarif taksi sebanding dengan besarnya tarif angkot, pasti masalah waktu tak masalah buatku.
lumayan kan bisa menyisihkan sebagian uang, daripada naik taksi yang tarif minimal saja sudah lima belas ribu, yang jauh berbeda dengan ongkos angkot disini, jauh dekat cuma dikenai dua ribu lima ratus rupiah.

aku juga punya pengalaman mengenai taksi.
waktu itu hari Jumat, selepas pulang kuliah karena ngantuk akhirnya saya tertidur di depan televisi. tapi untungnya aku terbangun sebelum pukul 14.00 WIB dimana jam itu adalah jadwal masuk les.
namun tiba-tiba hal yang teringat ketika bangun tidur adalah bahwa aku harus membuat surat permohonan surat tugas, dan juga pada hari itu pula ada ujian tulis di tempat lesku. damn!

masih ada sekitar setengah jam sebelum telat mengikuti ujian.
dan saatnya untuk ngebut mengerjakan surat tugas, berhubung sudah ditunggu sekali suratnya.
sial, ternyata melesat dari perkiraan. lewat 5 menit dari pukul 14.00.
dan tanpa ba bi bu lagi langsung kuraih tas dan sepatu untuk berangkat les.

Ini dia hal yang tidak kusukai, disini yang namanya angkot kalau mobil angkot masih belum penuh oleh penumpang, tuh mobil angkot gak akan beranjak dari tempatnya alias ngetem -____-
alhasil tak seperti di kota asalku yang mudah sekali untuk menemukan angkot, karena tiap detik atau tiap menit pasti angkot lewat.
sedangkan bila disini, menunggu angkot adalah hal yang membosankan. karena menunggunya itu bisa sampai 10 menit. grrrrrr

dan kembali tanpa ba bi bu lagi, langsung ku stop taksi yang lewat. karena sudah berdiri mematung di pinggir jalan, tak jua kudapatkan angkot. pada saat itu ongkos tak masalah bagiku, karena yang terpenting adalah jangan sampai aku ketinggalan mengikuti ujian, karena tidak mau nilaiku hancur, dan sia-sialah pada akhirnya akan uang bayarannya yang cukup mahal. heuuuu

setelah membayar ongkos taksi, langsung ku langkahkan kakiku bergegas ke lantai 2 tempat kelasku berada. kulirik jam, dan ini sudah hampir setengah tiga. yakkk
ku ketuk pintu.
dalam bayangan pasti ujian sudah dimulai.
namu apa yang terjadi?
loh kok gurunya malah mengajar seperti biasa? tak ada tanda-tanda sedang ujian.

pokoknya asem seasem-asemnya, ternyata ujiannya dimulai pada pukul 15.00 WIB.
ongkos taksikuuu. hikssss kan lumayan buat makan nasi padang kesukaanku. ngokkk o_0

salah satu teman lesku bernama Aida, orangnya asik. gemar bercanda.
saat itu ia mencoba mempraktekkan berbicara bahasa dengan gaya tangannya.
gaya tangannya itu mengingatkanku ketika kami sedang berada dalam suatu event di tingkat fakultasku.
Did you remember about LFEDC?
hhahaha

oke, aku jelaskan peristiwanya.
LFEDC atau Law Faculty English Debate Competition adalah suatu event debat tingkat fakultas yang hanya bisa diikuti oleh mahasiswa fakultas hukum saja yang diselenggarakan oleh salah satu UKM yang bergerak dalam bidang bahasa Inggris yang ada di fakultasku, yaitu JEC atau Justitia English Club.
pertama kali membentuk kepanitiaan untuk LFEDC 2010, aku masuk menjadi crew yang ditempatkan di bagian kesekretariatan, yang mengurusi para peserta dimulai dari pembukaan pemdataran dengan membuka stand. teman sedivisiku adalah Enno dan Aida. dan diantara kami yang menjadi koordinator adalah Aida.
ketika formulir pendaftaran selesai dibuat, maka disegerakanlah untuk membuka stand pendaftaran yang dibuka di lobi gedung Justitia1. mulailah kami berkoar-koar untuk membujuk mahasiswa fakultas hukum untuk mengikuti acara kami ini. ternyata membujuk itu susah juga.
entah karena mereka tidak tertarik dengan debat bahasa Inggrisnya atau karena aksi kita yang sama sekali tidak membuat mereka untuk sekadar melirik dan mencantumkan namanya di formulir pendaftaran.

aku pun sebenarnya belum berpengalaman merasakan apa itu yang namanya debat bahasa Inggris. begitu juga dengan teman dekatku, Upay dan Aida.
oh iya, Upay menjadi sekretaris di acara ini. wajahnya saat itu selalu dipusingkan oleh surat ini surat itu yang berkenaan dengan acara ini pula.
sempat pula terbersit ingin mencoba menjadi bagian dari pesertanya.  namun apa daya, sudah terlanjur memilih untuk menjadi panitianya. dan setelah adanya perbincangan dengan Aida dan Upay, kita sepakat untuk mengikuti acara ini pada periode berikutnya, alias tahun depan.

namun takdir berkata lain. manusia hanya bisa merencakan, namun hanya Alloh lah yang menentukan.
dimulai saat aku berada di stand pendaftaran, saat itu vice President of JEC mengecek jumlah peserta, ternyata baru terbentuk beberapa tim saja. dan lumayan jauh dari target jumlahnya. entah mengapa tiba-tiba ia mengajakku untuk maju ikut menjadi peserta, dengan catatan aku harus mengundurkan diri dari kepanitiaan, dan ia juga berbicara dengan Upay, dan Upay pun tertarik. namun saat itu Aida tidak ada, dan sebelumnya pernah aku ajak Aida untuk mengikuti tahun sekarang saja, namun ia menolak dan bersikeras untuk tahun depan saja.
namun kami kembali mencoba lagi untuk membujuknya, dan akhirnya Aida mau.
maka jadilah kita satu tim, Upay, Aku dan Aida. dan resmilah pada hari berikutnya kami mengundurkan diri dari kepanitiaan.

yang kami cari dalam acara ini bukanlah kemenangan, yang kami cari hanyalah sebuah pengalaman. hanya itu, I swear bout it!
*BERSAMBUNG

2 komentar: