Jumat, 08 April 2011

Masa Kecilku - Indah

"met, anter beli make up ya!"
"buat siapa, mba?"
"buat ibu-ibu yang jagain mba waktu kecil"

lalu sejurus kemudian pikiranku beralih kepada wanita tua yang ada di tempat kelahiranku.

Mimi..
Panggilan itu yang biasa aku gunakan untuk memanggil dirinya.
Wanita tua yang hidup serumah bersama dua orang anaknya yang sudah besar-besar, namun mereka belum ada yang menikah.
Entahlah, mungkin sampai saat ini ia masih tetap bersama kedua anaknya itu.
Lama tak bertemu.
Bahkan aku sendiri lupa kapan terakhir kali aku bertemu dengannya sekedar menyapanya dan mencium tangannya yang penuh dengan kerutan.

Sanim namanya.
Orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan Mi Sanim.
Perawakannya gemuk, kulitnya putih.
Ia biasa melilitkan rambutnya seperti sanggul kecil.
Yang dipakainya pun sangat sederhana.
Layaknya nenek-nenek zaman dahulu, ia biasa memakai kebaya tuanya dan juga samping yang ia pakai sampai lutut.
Tak pernah aku melihatnya memakai pakaian dengan model lain.
Selalu saja ia berpakaian khas seperti itu.

ya, aku jadi teringat padanya.
Mi Sanim lah yang menjagaku ketika aku masih kecil. tapi tidak sepanjang hari. orang tuaku menitipkan aku padanya ketika semua orang di rumah harus memulai rutinitas dan aktifitasnya di pagi hari.
kedua kakakku saat itu masih kecil, mereka bersekolah.
sedang kedua orang tuaku harus bekerja sampaisiang.
maka dititipkannyalah aku pada Mi Sanim.

tak terlalu banyak hal yang aku ingat mengenainya.
salah satu hal yang aku ingat adalah bahwa ia selalu memanggilku dengan sebutan "Neng", tapi kadang-kadang dipanggilnya juga aku "Ade".
dan hal lainnya yang aku ingat, aku sering ngompol. itulah yang menjadi tambahan tugasnya, mengganti celanaku dan mengelap lantainya yang basah karena ompolku itu. haduhhh

rumahnya tak begitu jauh, dan tak begitu dekatdengan rumahku. beda RT tapi masih satu RW, kalau tidak salah. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar