Jumat, 08 April 2011

Syndrome 20-ku. [?]

Ini dia kilatan pemikiranku yang bisa dibilang cukup aneh.
Upsss, 'cukup'??
Whatever lah yaa, tapi ini memang dapat dibilang aneh. 

SYNDROM 20
Apa sih maksudnya?
Ini dia, topik yang cukup nyentrik atau yang menjadi bahan perbincangan hangat bersama teman-teman SMAku di sebuah kafe di kota tempat kami berproses bersama dalam pakaian putih abu.
Pertemuanku dengan mereka dalam liburan semester 3 ini membahas hal yang berbeda. Perbedaannya ini karena tingkat kedewasaannya.
Jeng.. Jeng.. Jeng..
Umur kita semua rata-rata hendak menapaki kepala 2. Alias sebentar lagi akan berpisah dengan umur belasan kita. (berasa tua sekali)
kita semua berbagi cerita, dan cerita terpenting adalah soal ASMARA. Wowww
mulai dari cerita kelanjutan cerita cinta mereka yang sudah lama terajut saat masih SMA, baik dengan teman sekelas ataupun bukan. Dan cerita mereka tentang asmaranya yang baru dimulai sejak berada di bangku perkuliahan.

Oke, langsung kita ulas mengenai ceritaku. (gak berhak untuk mempublikasikan cerita teman-temanku)
yang pertama kali mereka tanyakan adalah bagaimana hubunganku dengan (sebut saja X).
Aku pun jawab bahwa sekarang kita hanya berteman. Just it!Dengan beberapa alasan yang tak bisa aku sebutkan. (that's privacy)
yang jelas, untuk saat ini saya belum tertarik untuk menjalin hubungan.Mengingat aku masih dalam tanggung jawab orang tua, oleh karena itu karena orang tuaku bertanggung jawab akan aku, maka aku pun harus bertanggung jawab atas peranku saat ini.
Aku masih harus menempuh pendidikan.
Bukannya aku tak setuju dengan mereka yang memilih untuk menjalin sebuah hubungan.
Ini hanya sebuah prinsip. (bener gak sih?)
aku disini untuk bersekolah, dan menjadi orang yang berpendidikan.
Oleh karena itu, mungkin karena aku yang tak mau mengambil resiko, maka ku pilih untuk tidak menjalin hubungan terlebih dahulu.
Bukankah mengerjakan satu hal itu akan lebih fokus dibandingkan mengerjakan dua hal?
Dan bukankah diantara keduanya akan menghasilkan hal yang berbeda?

Dan pendapatku : YA!
Selanjutnya,apa yang menjadi kriteriaku?
Siapa sih yang tidak ingin memiliki pasangan yang kaya hati, kaya ilmu dan kaya harta?! Itu sih memang sudah pasti. Namun ada satu lagi yang menjadi tambahannya:aku ingin mempunyai pasangan yang umurnya lebih tua daripada aku. 4-7 tahun rasanya cukup.
Alasannya, karena aku pikir dalam rentang usia demikian pada umumnya para pria tadi lebih berpikir dewasa, bijak dan lebih matang dalam berusaha (dalam artian ekonomi. Mereka lebih berpengalaman dalam hal pekerjaan dibanding aku dan pria lain yang seusiaku). Dalam hal ini misalnya adalah pria yang menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang wajar.

Dan alasan lain yang "mencengangkan" yang membuat kakakku tertawa adalah:aku memilih pria yang lebih tua karena untuk menghindari salah satu alasan terjadinya perselingkuhan. Aku tidak mau jika dengan umur yang berdekatan, suatau saat nanti ketika usia kami terbilang tua, aku tidak mau pasanganku mencari wanita lain yang lebih muda.Maka dengan usia yang menurutku ideal, pada suatu saat nanti ketika pasangan kita berusia cukup tua, pasangan kita tidak akan mencari wanita muda lain karena dia punya pasangan yang masih muda, yaitu AKU.Ahahah..

Apakah kalian tertawa? Atau malah mengerutkan kening? Tapi menurutku itu logis..
Mengingat pria akan menghadapi puber kedua diusia-usia hampir lanjut. Kembali lagi ke awal, itu hanya sebatas kriteria. Kita tak tahu akan bagaimana nasib kita kelak. Dan mungkin saja suatu saat nanti aku akan berkata "YA" untuk memilih lelaki yang seumuran atau mungkin yang lebih muda dariku. Dan pada saat itu aku siap dengan segala konsekuensi yang ada atas pilihanku.

Itulah sekilas pemikiran anehku..
Cukup aneh bukan?  Atau bahkan tidak penting? Hahaha
*theme song : Bruno Mars-Marry You

Tidak ada komentar:

Posting Komentar