Jumat, 06 April 2012

dan kali ini, hal itu datang lagi

baiklah, aku akan menceritakan sedikit pemikiranku mengenai hal yang sudah tidak dianggap tabu lagi.
hal itu adalah cinta.
sebenarnya sudah bosan aku dengan hal itu, tapi hal itu selalu muncul pada saat yang tidak diduga. jadi bagaimana pun juga cinta telah menyita sedikit perhatianku kepadanya. entahlah, apakah memang sedikit atau bahkan lebih daripada sedikit.

"love has two sides. sometime we find happiness, and sometime we find sadness from it"
kalimat itu aku temukan dari sebuah drama. aku setuju, karena aku memang mengalaminya.

disaat perasaan itu pertama kali muncul, entah zat apa yang muncul dalam diri, yang membuat kita menjadi senyum-senyum sendiri, yang membuat kita bahkan kuat untuk berlari, mungkin juga lupa diri.
ahh sehebat itukah cinta?!

PENASARAN.
pernahkah kau penasaran karena cinta? ataukah begitu penasaran? sangat penasaran? atau sangat sangat dan sangatttt penasaran?
karena penasaran itu, seseorang bisa sangat amat optimis atau percaya diri. berpuluh-puluh, berratus-ratus, dan berribu-ribu kita mencari alasan pembenar atas cinta yang tak mungkin bertepuk sebelah tangan. alasan yang menjadikan kau sangat layak untuk mendapatkan cinta, menemukan kembali hatimu yang telah tercuri oleh si pencuri hati. 
dengan penasaran juga seseorang bahkan akan berpikir negatif. pencarian alasan atas pikiran bahwa kita sama sekali tak layak atas perasaan ini, alasan yang mengundang pikiran bahwa kita tidak mungkin pantas untuk mendapatkan tepukan balasan dari sang pujangga hati, bahkan mungkin untuk berharap pun itu sangat tidak mungkin.

sayang, cinta itu tidak disengaja.
bahkan untuk mempersiapkan diri atas segala risiko pun aku tak sempat. namun mengapa cinta hadir begitu cepat, kalahkan otak yang menjadi lambat.

bu, saat ini aku menangis lagi.
pertanyaan-pertanyaan ini semakin menjadi-jadi.
bu, aku suka dengan perasaan ini, tapi ...
bu, sungguh aku tak ingin menjadi bagian orang yang pesimis karena cinta.

Tuhan, janganlah izinkan aku 'tuk sekadar memiliki rasa ini, jika memang akhirnya yang aku dapatkan adalah sakit, dan jika memang dia bukanlah kehidupanku kelak. dan,
Tuhan, aku tidak ingin menyia-nyiakan hati, perasaan, hidup, dan waktuku untuk orang yang tidak tepat.