saya mau mencoba menceritakan kembali pengalaman yang saya alami sendiri ketika KKN.
si
pemeran utama yang akan saya ceritakan ini adalah teman sekelompok,
yang akan tidak akan saya sebutkan nama aslinya, kita sebut saja Dewi.
Pada
hari kesekian sejak KKN dimulai, tepatnya sekitar minggu pertama, Dewi
yang biasanya tidur terpisah di kamar lain malam itu tidur sekamar
dengan teman saya, karena kebetulan seorang teman yang biasa tidur
sekamar
dengan saya ada keperluan dan menginap di Purwokerto, sehingga Dewi
yang saat itu ingn mencoba bagaimana rasanya tidur di kamar saya,
menempati tempat (posisi) dimana teman saya yang pergi itu biasanya
tidur.
saya
lupa lagi proker apa yang telah kami kerjakan pada siang hari, yang
jelas malam itu kami lelah sekali dan ingin bergegas tidur.
perlu
saya jelaskan sedikit denah tempat tidurnya, di kamar saya terdapat 2
ranjang, 1 ranjang dengan ukuran besar yang sebenarnya muat untuk 3
orang, dan yang satu lagi adalah 1 ranjang dengan ukuran kecil.
malam itu saya tidur sendirian di ranjang kecil, dewi dan dua teman saya yang lain tidur di ranjang yang besar, dimana Dewi
yang berada di tengah.
namun
entah kenapa, di tengah malam saya terbangun oleh suara batuk Dewi,
mata saya terbuka dan refleks langsung melihat ke sumber suara batuk
itu, yang ternyata ada di pinggir saya. Saya heran kenapa Dewi tiba-tiba
tidur di pinggir saya. Dewi yang saat itu terbangun pun ikut-ikutan
heran, dan bertanya kepada dirinya sendiri kenapa ia bisa berpindah
posisi menjadi disamping saya.
ternyata
rasa heran itu kalah dengan rasa kantuk, tanpa pikir panjang saya pun
mengajak Dewi untuk tidur lagi. Ketika adzan subuh, aku langsung melirik
ke samping saya, Dewi sudah tidak ada disamping saya, aku kemudian
melayangkan pandangan ke ranjang yang berukuran besar, disana pun tidak
ada Dewi.
terus siapa yang semalam tidur disamping saya?
aku yang terkenal dengan rasa takutnya langsung bergidik takut, dan mulai bertanya-tanya.
setelah kulihat ke kamarnya, barulah aku lega, ternyata Dewi ada di kamarnya. namun ketakutanku tak hanya sampai itu saja.
apakah Dewi memang berpindah tempat tidur?
ataukah dari awal Dewi memang tidur sendiri di kamarnya?
bingung, dan tiba-tiba hening . . .
jawabannya ku temukan di beberapa hari kemudian setelah kejadian di malam itu.
Dewi makin kesini makin sering ikut tidur di kamarku.
pada
suatu malam, aku yang belum ngantuk dan mencoba untuk mengerjakan
laporan sedikit-demi sedikit terkaget-kaget, karena Dewi yang sudah
beberapa jam tertidur tiba-tiba bangun terduduk, kemudian tidur lagi,
duduk lagi, tidur lagi, duduk lagi, sampai 3x, dengan mata terpejam.
ahh ternyata, sudah menjadi kebiasaannya, dia memiliki kebiasaan mengigau.
agak lega juga, ternyata di hari sebelumnya, yang tidur dan berpindah kamar adalah Dewi.
---sekian---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar