Rabu, 05 Oktober 2016

Hobi = Rejeki [?]

Sebenarnya saya tak pernah berniat jadi seorang pegawai seumur hidup saya, pengen jadi seorang wiraswasta, punya udaha sendiri. Maklum calon suami juga seorang pegawai di instansi pemerintahan yang notabene kemungkinan besar setiap dua tahun sekali akan berpindah-pindah dari daerah satu ke daerah lain yang ada di Indonesia. Jadi, dari sekarang sudah terbayang suatu saat akan mencari pekerjaan yang bisa sambil menemani suami bertugas, mengurus anak-anak dan sekaligus menyalurkan hobi.

Sejak bekerja di instansi pemerintahan dan sejak bertemu dengan teman kantor yang hobi dandan, mulailah saya senang dengan hal-hal yang berbau kecantikan khusunya make up. Padahal sebelumnya pernah kerja di perusahaan swasta, dandannya ya gitu-gitu aja, pake krim siang, bedak dan lipstik yang nude. Sekarang? sama saja sih, ke kantor juga gak pernah yang over, sama-sama pakai krim siang, bedak, lipstik yang sedikit lebih mencolok. Bedanya sekarang lebih hobi koleksi alat-alat makeup, seperti BB krim, eyeliner, mascara, fake eyelashes, pensil alis, brush kit, bedak tabur, bedak padat, dll. Koleksiku masih belum layaknya seorang make up artist sih yang sampai kuasnya berpuluh-puluh macam, concealer, shimmer, dll, ya basic sih, tapi ini menunjukkan perkembangan dari seorang Metta yang sebelumnya. haha


Ngomong-ngomong soal makeup, sering saya menonton video yang diupload orang-orang di media sosial tentang tutorial makeup, coba-coba aplikasi di muka sendiri dengan alat seadanya, saat pulang kantor, atau bahkan saat weekend sendirian di kostan. Namanya juga mencoba, pernah suatu hari hasilnya malah menakutkan, tapi sampai saat ini tak pernah sampai putus asa untungnya. Selama ini juga kalau pergi ke pesta pernikahan teman suka dandan sendiri, sedikit ada kepuasan melihat hasil dandananku terlihat ada kemajuan dari waktu ke waktu. Tak hanya saat pergi ke pesta pernikahan teman, saat acara lamaran pun saya dandan sendiri tanpa bantuan seorang makeup artist yang sekarang lagi hits.

Ngobrolin masalaha pekerjaan baru? saat ini terbayang ingin jadi serorang makeup artist, kemudian suatu saat jadi penata rias pengantin, dimulai dari makeup pengantin, dekorasi hingga pakaian pengantin. Paling seneng kalau udah lihat-lihat akun seorang makeup artis dan wedding organizer di media sosial. Hal ini pernah saya utarakan kepada calon suami, dia sih seneng-seneng aja asal saya seneng, apalagi dia agak kurang suka kalau saya selama ini sering lembur, kasihan nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak. Oke, jadi pegawai saat ini ya itung-itung cari modal buat nanti buka usaha sendiri. Tak cukup modal materi, sekarang juga masih mengumpulkan modal berupa skill, ingin mencari dan ikut kegiatan seperti makeup class, private makeup, atau kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pelatihan makeup. Berhubung saya tinggal di suatu Kabupaten kecil yang jauh dari keramaian, jadi agak susah mencari event-event dan kesempatan seperti itu, ini masih menjadi PR.








Jumat, 12 Agustus 2016

Hidup Sehat Yuk!

Sebenarnya kejadian ini udah beberapa bulan yang lalu saya alami, disini saya cuma mau berbagi pengalaman aja.
Tepatnya hari Rabu tanggal 1 Juni 2016 sepulang kantor, badan gerah dan lengket habis kerja seharian dengan penuh rasa penasaran saya langsung meraba kedua payudara saya.
Kenapa penasaran? sebelumnya saya pernah bahkan akhir-akhir ini sering mendengar cerita orang-orang di sekitar saya mengalami penyakit yang namanya tumor payudara, dan akhir-akhir ini juga payudara kiri saya sering senut-senut ngilu, apalagi kalau abis tidur. Saat ini juga ketika saya meraba payudara saya, saya menemukan satu benjolan di payudara kiri. Saat itu kaget, lalu membandingkan payudara kanan saya, dan ternyata beda, tak ada benjolan di payudara kanan. Saat itu sih saya masih bisa tenang, mungkin bisa jadi faktor hormon atau kelenjar atau apa lah.
Kemudian hari Jumat tanggal 3 Juni 2016 sepulang kantor, saya menemani teman saya pergi ke Metro, ada acara keluarga. Sebenarnya hati gak terlalu tenang, masih ada rasa penasaran dengan benjolan itu, akhirnya diniatkanlah pergi ke dokter bedah. Pada hari itu juga karena kami nyampe Metro baru sore hari, langsung daftar ke tempat prakter dokter bedah di Metro biar hari itu juga langsung di periksa, karena di Rumah Sakit pasti udah tutup. Setelah daftar saya pergi dulu buat makan dan mandi. Balik lagi abis magrib, eh pas nyampe rumahnya malah tutup. Akhirnya diniatkan besok pagi pergi ke Rumah Sakit.
Jam 7 pagi saya pergi ke RSUD Kota Metro, walaupun hari Sabtu untung dokter bedahnya masih ada. Lumayan menunggu panggilan agak lama, karena banyak pasien. Ibu saya yang super khawatir kalau ada apa-apanya hanya bisa menemani dan memantau lewat telepon, maklum keluarga di Jawa, saya tugas di Lampung. Agak malu juga sih lihat pas lihat jadwal dokter, saat itu yang jaga dokter pria. Walaupun dokter, rasa risih dan malu pasti ada aja, apalagi kalau harus ditunjukin dan dipegang, apa boleh buat namanya juga meu berobat.
Pertama diperiksa sama dokter-dokter magang yang masih muda, pertama dipegang sama 3 dokter magang cewek, katanya sih dokter magang itu memang ada benjolan sebesar kacang tanah, terus saya tanya ini kanker atau tumor. Dia jawab sih kemungkinan besar FAM, benjolan lemak, Insya Allah jinak. Setelah itu saya masih harus menunggu di luar, ternyata masih harus nunggu dokter bedahnya. Setelah dokter bedahnya datang, saya di periksa lagi. Dan hasilnya memang itu sejenis tumor jinak, harus OPERASI. Saya langsung tanya ada obat gak dok? Dokternya jawab tidak ada obatnya, operasi itu lah jalannya. Seketika mata saya langsung terasa panas, tak ada siapa-siapa yang saat itu menemani saya, tapi saya masih bisa tahan untuk tidak menangis. Sebelum keluar, saya minta dirujuk ke radiologi, buat lihat hasilnya. 
Daftar lagi di bagian radiologi, saya masih disuruh untuk nunggu karena masih ada pasien. Selama menunggu saya telpon ibu, saya cerita hasil pemeriksaan dokter dengan air mata yang udah tak tertahan lagi, nangis di lorong Rumah Sakit sendirian. Entah berapa orang yang melihat saya terheran. Ibu saya juga terdengar agak sedikit panik dari nada suaranya meskpi dengan tetap menenangkan anaknya. Ibuku menyuruh saya untuk periksakan lagi di Jawa. Saya juga menelpon pacar saya, orang yang selalu mendenganr segala keluh kesah saya selain Ibu. Dan masih dengan kondisi menangis, saya ceritakan pula kepadanya hasil pemeriksaan dokter. Saat itu saya pasrah, apakah pacar saya akan meninggalkan saya setelah mengetahui kondisi saya, namun dia tetap menerima saya dan menenangkan saya, dan juga meminta maaf karena tak bisa menemani saya.
Setelah dipanggil masuk ke ruang USG, disana saya di-USG mamae (payudara) oleh seorang dokter cewek. Pemeriksaan dimulai dari payudara yang terdapat benjolan hingga pemeriksaan ke ketiak dan lanjut ke payudara lainnya. Dari hasil USG memang terlihat ada 1 benjolan di payudara kiri dengan ukuran 1 cm, tapi jaringan di ketiak tampak normal. Dari pemeriksaan USG bisa disimpulkan kemungkinan besar tumor jinak.
Hari Selasa tanggal 7 Juni 2016 saya izin sakit, saya pulang ke Jawa. Esoknya langsung periksa lagi ke RSUD, disana saya diberi 3 macam obat, tapi ternyata hanya obat penghilang rasa nyeri, dan disarankan kembali lagi jika obat telah habis. Dengan membawa hasil USG di Metro, Ibu langsung membawaku ke Rumah Sakit Bedah di kotaku karena masih penasaran. Disana Rumah Sakit Bedah itu saya disarankan untuk operasi. Karena hari itu saya sedang puasa, operasi akhirnya bisa dilakukan pada hari itu juga setelah buka puasa dan tentunya setelah melalui tes dulu, seperti rontgen, tes darah, urin, dll.
Hari itu Rabu tanggal 8 Juni 2016 sekitar pukul 18.30 WIB saya masuk ruang operasi, sudah ada 3 orang yang menunggu. Tegang, takut sudah pasti ada. Saya hanya diberi bius lokal. Setelah disuntik bius, dokter kemudian mulai melalukan operasi. Saya masih bisa merasakan sakit, akhirnya bius ditambah. Meski saya sebenarnya bisa melihat proses operasi, namun saya gak sanggup melihatnya, akhirnya selama operasi saya hanya menutup mata dan memalingkan kepala saya ke samping. Setelah benjolan berhasil diangkat, ternyata masih ada 1 benjolan lagi. Total ada 2 benjolan.
Operasi berjalan selama 30 menit, pukul 19.00 WIB saya keluar ruang operasi langsung menghampiri orang tua saya yang menunggu di luar. Dokter memperbolehkan saya untuk langsung pulang ke rumah tanpa harus rawat inap, tentunya dengan tetap mengkonsumsi obat pasca operasi. Dokter menyatakan kalau Insya Allah bisa dipastikan itu tumor jinak, jadi benjolan yang diangkat itu tidak perlu dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Setelah operasi ini bahkan hingga saat ini, saya mencoba untuk menjalani hidup sehat, menghindari minuman kaleng, minuman bersoda, junk food, MSG, dll. Benar-benar hidup sehat, konsumsi Habbatusauda, propolis, jus manggis & sirsak, rebusan daun sirsak. Selalu lakukan pencegahan dan pemeriksaan rutin secara mandiri. Periksa kedua payudara secara teratur dengan SADARI.
Saran aja bagi kalian yang juga mengalami hal yang sama, tak usah takut untuk operasi jika dokter menyarankan demikian, daripada benjolan semakin besar. Dan bagi kalian yang sehat dan tidak mengalami hal serupa, lakukanlah hidup sehat. Karena sebenarnya banyaknya penyakit aneh di masyarakat ini karena pola hidup kita sendiri yang tidak sehat, makan sembarangan, kurang olah raga, dll.

Minggu, 22 Mei 2016

Dua Setengah Tahun Kemudian

Pukul 00.37
Hari Senin, 7 jam 30 menit kemudian harus berangkat ke kantor.
Rindu, rindu pria yang 17 hari yang lalu masih mencium aroma malam minggunya.
Mari kita berhitung lagi untuk 5 bulan ke depan, berhitung dengan senantiasa menyelipkan rindu.
Ayo bertemu!

-myk, calon istrimu-


Senin, 09 September 2013

Greatest Moment

ahh it's already more than a year since I wrote in this my own blog. many stories that I've passed and forgot to write here. maybe it was because of my thesis (Ups,, I dont have to blame it all to my thesis :p)
But now, emmm it was two months ago, I got my birthday, my 22nd birthday. will it be my last birthday in Purwokerto? with my best friends? I hope I can meet you again guys, next time, in a great condition of course. Aamiin..
It was like my greatest birthday. Cause what? cause finally I became a Law Bachelor. but now, I'm also a jobseeker. geeekkkkkk. God, please give me a nice job soon.
and here is the photos 

little surprise from my besties

full of number 2. special for 22 years old birthday girl.
up-bottom: date of my seminar, date of birth, my age, and my seminar room number
big smile

become a Law Bachelor, legally


Jumat, 17 Agustus 2012

KKN-ku 01

saya mau mencoba menceritakan kembali pengalaman yang saya alami sendiri ketika KKN.
si pemeran utama yang akan saya ceritakan ini adalah teman sekelompok, yang akan tidak akan saya sebutkan nama aslinya, kita sebut saja Dewi.

Pada hari kesekian sejak KKN dimulai, tepatnya sekitar minggu pertama, Dewi yang biasanya tidur terpisah di kamar lain malam itu tidur sekamar dengan teman saya, karena kebetulan seorang teman yang biasa tidur sekamar dengan saya ada keperluan dan menginap di Purwokerto, sehingga Dewi yang saat itu ingn mencoba bagaimana rasanya tidur di kamar saya, menempati tempat (posisi) dimana teman saya yang pergi itu biasanya tidur.
saya lupa lagi proker apa yang telah kami kerjakan pada siang hari, yang jelas malam itu kami lelah sekali dan ingin bergegas tidur.
perlu saya jelaskan sedikit denah tempat tidurnya, di kamar saya terdapat 2 ranjang, 1 ranjang dengan ukuran besar yang sebenarnya muat untuk 3 orang, dan yang satu lagi adalah 1 ranjang dengan ukuran kecil.
malam itu saya tidur sendirian di ranjang kecil, dewi dan dua teman saya yang lain tidur di ranjang yang besar, dimana Dewi yang berada di tengah.
namun entah kenapa, di tengah malam saya terbangun oleh suara batuk Dewi, mata saya terbuka dan refleks langsung melihat ke sumber suara batuk itu, yang ternyata ada di pinggir saya. Saya heran kenapa Dewi tiba-tiba tidur di pinggir saya. Dewi yang saat itu terbangun pun ikut-ikutan heran, dan bertanya kepada dirinya sendiri kenapa ia bisa berpindah posisi menjadi disamping saya.
ternyata rasa heran itu kalah dengan rasa kantuk, tanpa pikir panjang saya pun mengajak Dewi untuk tidur lagi. Ketika adzan subuh, aku langsung melirik ke samping saya, Dewi sudah tidak ada disamping saya, aku kemudian melayangkan pandangan ke ranjang yang berukuran besar, disana pun tidak ada Dewi.
terus siapa yang semalam tidur disamping saya?
aku yang terkenal dengan rasa takutnya langsung bergidik takut, dan mulai bertanya-tanya.
setelah kulihat ke kamarnya, barulah aku lega, ternyata Dewi ada di kamarnya. namun ketakutanku tak hanya sampai itu saja.
apakah Dewi memang berpindah tempat tidur?
ataukah dari awal Dewi memang tidur sendiri di kamarnya?
bingung, dan tiba-tiba hening . . .

jawabannya ku temukan di beberapa hari kemudian setelah kejadian di malam itu.
Dewi makin kesini makin sering ikut tidur di kamarku.
pada suatu malam, aku yang belum ngantuk dan mencoba untuk mengerjakan laporan sedikit-demi sedikit terkaget-kaget, karena Dewi yang sudah beberapa jam tertidur tiba-tiba bangun terduduk, kemudian tidur lagi, duduk lagi, tidur lagi, duduk lagi, sampai 3x, dengan mata terpejam.
ahh ternyata, sudah menjadi kebiasaannya, dia memiliki kebiasaan mengigau.
agak lega juga, ternyata di hari sebelumnya, yang tidur dan berpindah kamar adalah Dewi.

---sekian---

Sabtu, 05 Mei 2012

nasib itu . . . .

"biarlah aku luruh ke tanah seperti daun yang jatuh, daun yang tak pernah menyalahkan angin.."

kalimat itu, dengan seketika menghipnotisku, menyadarkanku.
bila begini, mungkin memang sudah seharusnya begini.
bila begitu, mungkin memang sudah seharusnya begitu.

hidup ini sudah adil, kawan.
bila kau menganggap tidak adil,
bila kau menyayangkan apa yang terjadi,
bila kau menginginkan hal lain yang seharusnya terjadi,
maka percayalah, setelah itu pun kau akan menemukan ketidakadilan lainnya seperti yang kamu maksudkan.

seperti apa yang diceritakan dalam sebuah novel,
hidup ini penuh dengan sebab akibat.
kejadian ini dapat menyebabkan hal yang lain,
kejadian ini pula bisa disebabkan oleh yang lain,
jika kau menyesali akan suatu hal,
maka akan ada sebab-sebab dan akibat-akibat lain yang akan berubah jika kau membayangkan seharusnya hal lainlah yang terjadi.

ahh, mengertikah apa yang saya maksud, kawan?
saya memang bukanlah seorang deskriptor yang baik.
namun, sebenarnya menyesal itu bukanlah sesuatu yang baik.

bukankah orang yang menyesal ialah mereka yang tidak beriman, kawan?
yaitu mereka yang tidak percaya dengan Qodar-Nya?
yang harus kita cermati ialah, bahwa kita telah berusaha yang terbaik atas suatu hal.
dan, yang harus kita pahami adalah, apapun yang terjadi saat ini, dulu ataupun esok,
maka jadikanlah semuanya menjadi rambu-rambu dalam setiap tindakanmu, kawan.

Jumat, 06 April 2012

dan kali ini, hal itu datang lagi

baiklah, aku akan menceritakan sedikit pemikiranku mengenai hal yang sudah tidak dianggap tabu lagi.
hal itu adalah cinta.
sebenarnya sudah bosan aku dengan hal itu, tapi hal itu selalu muncul pada saat yang tidak diduga. jadi bagaimana pun juga cinta telah menyita sedikit perhatianku kepadanya. entahlah, apakah memang sedikit atau bahkan lebih daripada sedikit.

"love has two sides. sometime we find happiness, and sometime we find sadness from it"
kalimat itu aku temukan dari sebuah drama. aku setuju, karena aku memang mengalaminya.

disaat perasaan itu pertama kali muncul, entah zat apa yang muncul dalam diri, yang membuat kita menjadi senyum-senyum sendiri, yang membuat kita bahkan kuat untuk berlari, mungkin juga lupa diri.
ahh sehebat itukah cinta?!

PENASARAN.
pernahkah kau penasaran karena cinta? ataukah begitu penasaran? sangat penasaran? atau sangat sangat dan sangatttt penasaran?
karena penasaran itu, seseorang bisa sangat amat optimis atau percaya diri. berpuluh-puluh, berratus-ratus, dan berribu-ribu kita mencari alasan pembenar atas cinta yang tak mungkin bertepuk sebelah tangan. alasan yang menjadikan kau sangat layak untuk mendapatkan cinta, menemukan kembali hatimu yang telah tercuri oleh si pencuri hati. 
dengan penasaran juga seseorang bahkan akan berpikir negatif. pencarian alasan atas pikiran bahwa kita sama sekali tak layak atas perasaan ini, alasan yang mengundang pikiran bahwa kita tidak mungkin pantas untuk mendapatkan tepukan balasan dari sang pujangga hati, bahkan mungkin untuk berharap pun itu sangat tidak mungkin.

sayang, cinta itu tidak disengaja.
bahkan untuk mempersiapkan diri atas segala risiko pun aku tak sempat. namun mengapa cinta hadir begitu cepat, kalahkan otak yang menjadi lambat.

bu, saat ini aku menangis lagi.
pertanyaan-pertanyaan ini semakin menjadi-jadi.
bu, aku suka dengan perasaan ini, tapi ...
bu, sungguh aku tak ingin menjadi bagian orang yang pesimis karena cinta.

Tuhan, janganlah izinkan aku 'tuk sekadar memiliki rasa ini, jika memang akhirnya yang aku dapatkan adalah sakit, dan jika memang dia bukanlah kehidupanku kelak. dan,
Tuhan, aku tidak ingin menyia-nyiakan hati, perasaan, hidup, dan waktuku untuk orang yang tidak tepat.